Home » Parasitologi » Morfologi Toxoplasma gondii

Morfologi Toxoplasma gondii

Awal mulanya morfologi Toxoplasma gondii dikelirukan dengan Eimeria karena memiliki merozoit yang mirip, kemudian pada tahun 1970 ditemukan secara serentak di beberapa negara bahwa Toxoplasma gondii ternyata memproduksi ookista dalam tubuh kucing yang tidak dapat dibedakan dengan suatu ookista yang kemudian mereka sebut Isospora bigemina ras kecil. Perbedaan antara T. gondii dengan Eimeria dan Isospora yaitu pada T. gondii terdapat endodiogeni (pembentukan dua sel anak dari satu sel induk melalui pertunasan internal tanpa mitosis) tetapi pada Eimeria dan Isospora tidak ada. T. gondii merupakan heteroksenosa (terdapat pada suatu jaringan induk semang dan usus dari induk semang yang lain) atau kadang-kadang homoksenosa (terdapat pada jaringan induk semang dan usus dari induk semang yang sama), sedangkan Eimeria dan Isospora merupakan homoksenosa dimana hanya terdapat di usus. Selain itu, Toxoplasma merupakan euriksinosa (terdapt pada berbagai induk semang secara luas), sedangkan Eimeria dan Isospora merupakan stenoksenosa.

Toxoplasma hanya memiliki satu spesies yang penting yaitu T. gondii. T. gondii pertama kali ditemukan pada gondi yaitu seekor rodensia Afrika. Merozoit (endozoit atau takizoit) T. gondii berbentuk seperti bulan sabit atau pisang dengan satu ujung runcing dan yang lainnya membulat. T. gondii (takizoit) berukuran panjang 4-6 mikron dan lebar 2-3 mikron serta inti terletak dekat ujung yang tumpul (Gambar 1). Menggunakan pewarnaan Wright dan Giemsa sitoplasma terlihat berwarna biru dengan inti berwarna merah berupa massa kromatin. Kadang-kadang ditemukan gambaran butir-butir merah disekitar inti yang disebut paranuklear body. Menggunakan mikroskop elektron takizoit terlihat sebuah conoid anterior dan mempunyai organela kompleks apikal dengan 22-30 mikrotubulus subpelikuler, mikronema tidak lebih dari 50 serta 5 sampai lebih dari 20 roptri. Selain itu juga terlihat mitokondria dan sebuah nukleolus di dalam inti (Gambar 2).

Takizoit T. gondii2

Sumber: Tabbara 2014

Gambar 1 Takizoit Toxoplasma gondii

ultrastruktur Takizoit T. gondiiGambar 2 Gambaran ultrastruktur takizoit Toxoplasma gondii

T. gondii merupakan parasit intraseluler dari berbagai tipe sel termasuk neuron, mikroglia, endotel, retikulum, parenkim hati, jantung dan epitel kelenjar, otot jantung dan otot rangka, selaput fetus dan leukosit. Kelompok merozoit (endozoit atau takizoid) dapat ditemukan pada sel parenteral saat infeksi akut, kelompok ini disebut juga pseudokista. Takizoid berkembang di dalam vakuola beberapa tipe sel seperti fibroblas, hepatosit, sel retikular dan sel miokardial. Satu sel takizoid dapat berisi 8-16 organisme dan setiap sel takizoid berukuran 6-8 mikron. Infeksi kronis oleh T. gondii akan membentuk kista yang berisi kistozoid (bradizoid) (Gambar 3) dan dapat ditemukan dalam jaringan parenteral terutama otak. Selain itu, bradizoid juga dapat ditemukan (dalam bentuk kista) pada otot, hati dan paru-paru.

bradizoit T. gondii

Sumber: Tabbara 2014

Gambar 3 Bradizoid Toxoplasma gondii di dalam kista jaringan (panah)

Lima tipe meron dan merozoit telah dilaporkan terdapat dalam epitel usus dan terbentuk dari bradizoid kemudian berubah menjadi gamon yang juga terdapat dalam epitel usus terutama ileum yang berdiameter sekitar 10 mikron. Gamon kemudian memproduksi makrogamet dan mikrogamet. Ookista yang terbentuk dari penyatuan makrogamet dan mikrogamet awalnya berbentuk bulat atau bola, tetapi setelah sporulasi ookista berukuran panjang 11-14 mikron dan lebar 9-11 mikron serta berisi 2 sporokista berbentuk elips berukuran sekitar 8,5 x 6 mikron dengan masing-masing memiliki 4 sporozoid berukuran sekitar 8 x 2 mikron serta sebuah residu (Gambar 4).

ookista T. gondii

Sumber: Dubey 2010

Gambar 4 Ookista Toxoplasma gondii. (A) Ookista unsporulasi. (B) Ookista bersporulasi, dinding ookista (panah putih) dan dinding sporokista (panah hitam). (C) Ookista bersporulasi dengan sporozoit (ujung panah) dan residual body (panah). (D) Ookista bersporulasi berisi 2 sporokista dengan masing-masing sporokista berisi 4 sporozoit

 

 

 

Sumber:

Dubey JP. 2010. Toxoplasmosis of Animals and Humans. Edisi ke-2. USA: CRC Press.

Levine ND. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: UGM Press.

Tampubolon MP. 2004. Protozoologi. Bogor: Pusat Studi Ilmu Hayati IPB.

Tabbara KF. 2014. Toxoplasmosis. http://www.oculist.net/downaton502/prof/ebook/duanes/pages/v4/v4c046.html [15 April 2014].

Urquhart GM, Armour J, Duncan JL, Dunn AM, Jennings FW. 1996. Veterinary Parasitology. UK: Blackwell Science.

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Ektoparasit yang Dapat Menyerang Kucing

Kucing dapat terinfeksi oleh agen penyakit terutama apabila tidak dipelihara dengan baik dan benar. Salah ...

error: Content is protected !!