Cara Penularan Feline Panleukopenia
Feline panleucopenia merupakan penyakit yang mudah menular ke kucing lainnya, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing. Feline Panleukopenia dapat menular secara kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, urin,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu, anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Oleh karena itu, penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.
Baca juga mengenai:
Gejala Klinis Canine Distemper Virus
Gejala klinis Feline Panleukopenia
Sebagian besar kucing yang terinfeksi Feline Panleukopenia tidak menunjukkan gejala klinis (subklinis). Kucing yang terinfeksi sebagian besar terkena pada saat berumur di bawah 1 tahun. Adapun gejala klinis Feline Panleukopenia yang terlihat yaitu sebagai berikut:
- Demam, depresi, dan anorexia selama periode inkubasi 2-7 hari.
- Muntah akan terlihat 1-2 hari setelah demam, umumnya berhubungan dengan empedu dan tidak terkait dengan makanan.
- Diare yang terjadi merupakan gejala yang tampak terakhir. Muntah dan diare terjadi secara teratur, diare terkadang disertai dengan darah.
- Dehidrasi parah terus terjadi meskipun kucing terus minum.
- Physical examination menunjukkan adanya depresi yang parah, dehidrasi, dan terkadang adanya rasa sakit di daerah abdomen. Palpasi pada abdomen dapat menginduksi kejadian muntah.
- Kebengkakan dan penebalan usus serta kebengkakan limfoglandula mesenterica akan teraba.
- Pada kucing muda dengan kelainan cerebellum (Gambar 2) akan terlihat gejala ataksia dan tremor. Gejala akan terlihat selama 5-7 hari. Anak kucing yang menderita penleukopenia perakut akan mati dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala klinis.
- Pada induk kucing yang bunting virus akan menular secara intraprasental dan menyerang embrio atau fetus secara cepat sehingga menyebabkan kematian embrio, mumifikasi, aborsi, dan lahir mati.

Sumber: http://www.abcdcatsvets.org
Gambar 1 Hemorrhagic enteritis akibat infeksi Feline Panleukopenia

Sumber: http://www.abcdcatsvets.org
Gambar 2 Cerebellar hypoplasia pada anak kucing akibat infeksi Feline Panleukopenia melalui intrauterine
Baca juga mengenai:
Cara Penularan dan Patogenesis Canine Distemper Virus
Sumber:
Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. USA: Whaite house station.
Tilley LP & Smith FWK.1997. The 5 Minute Veterinary Consult. Baltimore: Williams & Wilkins.
Guyton & Hall. 1996. Texbook of Medical Physiologi. WB Saunders Company. Phyladelpia.
Prince SA & Wilson LM. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta: EGC.