Home » Klinik & bedah » Spondylosis pada Hewan

Spondylosis pada Hewan

Spondylosis merupakan suatu gangguan pada os vertebrae dimana terdapat protrusion (penyembulan) pada bagian ventral dari nucleus pulposus yang berhubungan dengan perubahan dalam annulus fibrosus atau suatu kondisi adanya pertumbuhan tulang baru yang membentuk jembatan pada bagian ventral dari os vertebrae. Menurut Regan (2007) spondylosis adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan hilangnya fungsi dan struktur normal spinalis.

Spondylosis, menurut Rothschild (2007) muncul sebagai fenomena penuaan yang non-spesifik. Tidak ada hubungan antara tinggi, berat, massa tubuh, aktifitas fisik atau sejarah reproduksi. Penyebab sebenarnya belum diketahui pasti, tetapi mungkin diawali dengan rusaknya serabut sharpey’s sehingga pertumbuhannya melebihi jumlah yang dibutuhkan oleh invertebral disc. Serabut ini merupakan pembentuk annulus atau porsi bagian luar discus intervertebral. Karena itu material bagian dalam diskus menonjol keluar, merentangkan ligament longitudinal, dan mendorong kemunculan osteofit yang tumbuh dari corpus vertebralis dalam suatu jalur yang belum dapat dijelaskan dimana tulang asli berakhir dan osteofit berawal. Sebelum itu terjadi, senter ossifikasi terpisah dapat dilihat terbentuk beberapa milimeter dari corpus vertebrae, kemudian bergabung dan tumbuh ke arah segmen vertebral yang berdekatan. Akhirnya bergantung pada ras dan sejarah keluarga, ruang discus antara segmen tersebut terbentuk jembatan, yang dikenal sebagai ankylosis sejati, dan hal itu sangat tidak umum. Tahapan proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Sumber: Lanting 2001

Gambar 1. Tahapan terjadinya spondylosis

Sumber: : http://3dogdays.blogspot.co.id/2011/08/spondylosis.html

Gambar 2 Hasil x-ray pada os vertebrae anjing yang mengalami spondylosis (lingkaran dan panah merah)

Spondylosis pada anjing umumnya terjadi pada lokasi thoracolumbar spine terutama pada area anticlinal vertebra dan vertebre lumbalis bagian atas. Spondylosis pada kucing, umum terjadi pada lokasi vertebre thoracalis. Sebanyak 68% kucing domestik dilaporkan mengalami Spondylosis yang asimpomatis. Faktor predisposisi dari spondylosis yaitu sebagai berikut:

  1. Ras, anjing ras besar lebih sering terkena dibandingkan anjing ras kecil.
  2. Usia, kemungkinan meningkat sebanyak 50% pada anjing berusia 6 tahun ke atas, 75% pada anjing berusia lebih dari 9 tahun.
  3. Betina lebih peka dibandingkan jantan.

Baca juga mengenai:

Artritis pada Hewan

 

Gejala Klinis

Spondylosis biasanya tidak menampakkan gejala serta tidak adanya diagnosa atau prognosa yang signifikan sampai muncul komplikasi. Dalam beberapa kasus, spondylosis dapat menunjukkan gejala klinis sebagai berikut:

  1. Kesakitan akibat trauma
  2. Kekakuan
  3. Gerakan ekstremitas yang terbatas

Selain gangguan ekstremitas, beberapa kasus spondylosis dapat menunjukkan komplikasi berupa  gangguan sistem pencernaan (kesulitan dalam pengeluaran feses), sistem urinari (retensi urin pada bagian vesika urinaria). Hal ini kemungkinan disebabakan terjadinya penekanan pada syaraf di sepanjang os vertebrae sehingga kurangnya inervasi syaraf pada organ pencernaan dan organ sistem urinari.

 

Diagnosis

Selain berdasarkan anamnese dan temuan klinis, penegakan diagnosa spondylosis dilakukan menggunakan radiografi x-ray. Dalam kasus yang tidak biasa teknik myelografi, CT atau MRI dapat menunjukkan osteofit dorsal.

 

Pengobatan

Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk spondylosis. Pengobatan biasanya tergantung dari gejala klinis yang muncul. Adapaun pengobatan untuk spondylosis yaitu sebagai berikut:

  1. Pemberian obat antiinflamasi atau kortikosteroid.
  2. Apabila hewan tersebut menunjukkan rasa sakit dapat diberikan obat penghilang rasa sakit (analgesik).
  3. Beberapa kasus yang jarang terjadi yaitu osteofit (pertumbuhan tulang baru) dapat menekan sumsum tulang belakang, hal ini harus dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat osteofit tersebut.

Baca juga mengenai:

Pododermatitis pada Sapi

 

 

 

 

Sumber:

Aelio SE. 1998. The Merck Veterinary Manual. 8ed. Merck and Co. Inc. White-House Station : USA

Lanting F. 2001. Spondylosis Deformans. http://www.dogstuff.info/ spondylosis_deformans_lanting.html [7 September 2014]

Regan JJ. 2007. Spondylosis or Spinal Osteoarthritis. http://www.spineuniverse.com/ displayarticle.php/article1440.html [7 September 2014]

Rothschild BM. 2007. Lumbar Spondylosis. http://www.emedicine.com/med/    topic2901.htm [7 September 2014]

Tilley LP dan Smith FWJ. 2005. The 5 Minute Veterinary Consult Canine and Feline. Williams & Wilkins. USA

 

 

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
error: Content is protected !!