Home » Kesmavet » Etiologi Anthrax

Etiologi Anthrax

Anthrax merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bacillus anthracis yang termasuk ke dalam famili Bacillaceae. Penyakit ini dapat meninfeksi hewan terutama herbivora dan juga manusia. B. anthracis merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang, aerobik, tidak motil, memiliki kapsul dan membentuk spora serta lebarnya 1 – 1.5 µm dan panjang 5 – 6 µm. Bakteri ini seperti barisan batang panjang dengan ujung-ujungnya siku apabila diamati di bawah mikroskop (Gambar 1a) sedangkan di dalam tubuh inang, B. anthracis tidak terlihat rantai panjang dan biasanya tersusun secara tunggal atau pendek serta melindungi dirinya dalam kapsul serta akan membentuk spora di luar tubuh inang segera setelah berhubungan dengan udara bebas (oksigen). B. anthracis di luar tubuh inang akan bersporulasi pada suhu 14 – 42 °C dengan suhu optimum 21 – 37 °C. Spora B. anthracis berbentuk oval (Gambar 1b) dan dilepaskan setelah bakteri lisis. Sporulasi terjadi dalam waktu 48 jam dan akan terhabat jika pada konsentrasi CO2 yang tinggi. Spora antraks akan mengalami germinasi menjadi bentuk vegetatif bila masuk ke dalam lingkungan yang kaya nukleotida, asam amino dan glukosa, seperti yang ditemukan dalam darah dan jaringan binatang atau manusia.

B. anthracis mudah ditumbuhkan pada berbagai media. Bakteri ini ditumbuhkan pada media yang mengandung darah tanpa antibiotika untuk mendapatkan koloni yang berkarakteristik. B. anthracis tumbuh subur pada pH media 7.0 – 7.4 dengan lingkungan aerob. Suhu pertumbuhan berkisar antara 12 – 45 °C dengan suhu optimumnya 37 °C. Setelah masa inkubasi 24 jam, koloni B. anthracis tampak sebagai koloni yang besar, opak, putih keabu-abuan dengan tepi tak beraturan. Di bawah mikroskop, koloni tersusun seperti susunan rambut sehingga sering disebut sebagai bentuk kaput medusa. Koloni bakteri ini bersifat sticky sehingga jika diangkat dengan sengkelit akan membentuk formasi seperti stalaktit (beaten egg-whites appearance). Jika kuman ditumbuhkan selama 3 – 6 jam pada suhu 37 °C pada media yang mengandung penisilin pada kadar 0.05 – 0.5 unit/ml, maka secara mikroskopik akan terbentuk kuman sferis besar dalam bentuk rantai (fenomena string of pearls). B. anthracis tidak menyebabkan hemolisis darah domba dan reaksi katalasenya positif. Bakteri ini mampu memfermentasi glukosa dan menghidrolisa gelatin tetapi tidak memfermentasi manitol, arabinosa dan xilosa. Bakteri ini menghasilkan lesitinase, sehingga membentuk zona opaq jika ditumbuhkan pada media EYA (Egg-Yolk Agar).

Bacillus anthracis bentuk vegetatif dan bentuk spora

Sumber: Fasanella et al. 2010

Gambar 1 Bacillus anthracis bentuk vegetatif (kiri) dan bentuk spora (kanan)

 

 

Sumber :

Dixon TC, Meselson BSM, Guillemin J, Hanna PC. Anthrax. N Engl J Med 1999; 341:815-26.

Fasanella A, Galante D, Garofolo G, Jones MH. 2010. Anthrax undervalued zoonosis. Veterinary Microbiology 140 : 318–331.

Inglesby TV, O’Toole T, Henderson DA, Bartlett JG, Ascher MS, Eitzen E, et al. Anthrax as a biological weapon: updated recommendations for management. JAMA 287(17) : 2236-2252.

Sjahrurachman A. 2007. Antraks. Cermin Dunia Kedokteran 154 : 24-28.

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Apa Itu Leptospirosis dan Bahayanya Terhadap Hewan

Apa itu Leptospirosis dan agen penyebabnya? Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. ...

error: Content is protected !!