Keberadaan bakteri di kulit tubuh manusia sudah sejak lama diketahui. Gao et al. (2007) melakukan penelitian menggunakan teknik molekular berdasarkan DNA untuk mengumpulkan data dengan akurasi tinggi. Ternyata dengan metode tersebut terdapat 8 % bakteri baru yang diidentifikasi.
Gao et al. (2007) menemukan 182 spesies bakteri pada kulit manusia (Gambar 1). Beberapa spesies bakteri tersebut biasa ditemukan pada kulit manusia secara permanen, sedangkan sisanya merupakan bakteri yang keberadaannya hanya sementara di tubuh manusia. Bakteri tersebut sudah berada lama pada kulit manusia dan beberapa di antara mereka bermanfaat. Dalam penelitian tersebut, Gao et al. (2007) menggunakan kain penyeka (swab) yang telah diusap ke bagian lengan bawah enam orang objek peneliti untuk mempelajari populasi bakteri pada kulit manusia (Gambar 2).
Gambar 1 Terdapat 182 spesies bakteri yang ditemukan pada kulit manusia
Gambar 2 Metode penelitian bakteri pada kulit yang digunakan oleh Gao et al. (2007)
Mikroorganisme yang ada di kulit memiliki karakteristik dan fisiologi yang berbeda-beda. Mikroorganisme pada kulit dapat bersifat menetap atau sementara. Berikut ini akan dijelaskan perbedaan keduanya.
1. Mikroorganisme permanen pada kulit (resident microorganism)
Resident microorganism merupakan mikroorganisme yang menetap pada kulit manusia dan biasa ditemukan pada bagian superficial kulit (epidermis). Bagaimanapun, 10-20 % dari total mikroorganisme ini ditemukan pada lapisan epidermis dan pada celah-celah kulit. Minyak yang dihasilkan oleh kulit membuat mikroorganisme ini sulit untuk dieliminir dan sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme secara komplit juga dinilai tidak mungkin. Hal ini menjadi alasan yang mendasar tentang penggunaan sarung tangan oleh para dokter ketika akan melakukan tindakan medis di samping untuk melindungi mereka dari penularan oleh pasien (Snyder 2008).
Resident microorganism pada kulit terdiri dari golongan staphylococci, antara lain Corynebacterium sp., Propionibacterium sp., dan Acinetobacter sp., serta yang termasuk ke dalam famili Enterobacteriaceae. Corynebacteria dan beberapa golongan staphylococci merupakan mikroorganisme yang terbesar ditemukan di kulit. Kapang yang termasuk ke dalam resident microorganism, yaitu Pityrosporum spp. Jenis dan jumlah resident microorganism yang ditemukan pada kulit sangat bervariasi pada setiap orang, dan kebanyakan di antaranya bukan merupakan agen penyebab penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease).
Gambar 3 Mikroorganisme yang menetap (resident microorganism) pada kulit manusia
2. Mikroorganisme sementara pada kulit (transient microorganism)
Mikroorganisme yang termasuk kategori ini merupakan mikroorganisme yang tidak selalu ditemukan pada lapisan epidermis kulit manusia dan hanya bersifat sementara. Hampir semua mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia termasuk ke dalam kategori ini. Kontak udara merupakan salah satu penyebab keberadaan mikroorganisme ini di kulit.
Association for Professionals in Infection Control Guidelines for Infection Control Practice (APIC) mendefinisikan transient microorganism sebagai mikroorganisme yang dapat diisolasi dari kulit manusia, tetapi tidak selamanya terdapat pada kebanyakan manusia. Transient microorganism menjadi perhatian dalam dunia kesehatan dan makanan karena penyebaran yang disukai mikroorganisme ini adalah melalui tangan. Penyebaran mikroorganisme ini dapat dihindari dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun.
Transient microorganism dapat berupa bakteri, kapang, khamir, virus, atau parasit. Transient microorganism yang bersifat patogen yang biasa ditemukan pada kulit manusia, antara lain Escherichia coli, Salmonella spp., Shigella spp., Clostridium perfingens, Giardia lamblia, Norwalk virus, dan virus Hepatitis A. Penyebaran tertinggi mikroorganisme ini pada tangan adalah ketika manusia melakukan aktivitas sebagai berikut:
- Kontaminasi kotoran pada tangan ketika selesai menggunakan toilet, mengganti popok, atau membersihkan kandang dan atau tempat makan hewan peliharaan
- Kontaminasi bahan makanan yang masih mentah, seperti daging, telur, ikan, buah-buahan, atau sayuran yang belum dicuci
- Peralatan yang terkontaminasi tangan orang yang sedang sakit
Baca juga mengenai:
Mikroorganisme yang ditemukan pada tangan manusia dapat berupa bakteri gram positif, bakteri gram negatif, atau kapang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Larson et al. (1987) ditemukan mikroorganisme tersebut pada tangan 22 orang petugas kesehatan (Tabel 1). Selain itu, beberapa mikroorganisme dan parasit yang dapat dipindahkan oleh tangan melalui makanan (foodborne disease) atau air (waterborne disease) (Tabel 2). Dalam Tabel 2 tersebut juga disebutkan estimasi jumlah mikroorganisme atau parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada orang yang sehat.
Tabel 1 Spesies mikroorganisme yang diisolasi dari 22 orang petugas kesehatan
Spesies Mikroorganisme | Jumlah yang Diisolasi | Persentase |
Bakteri Gram Positif | ||
Staphylococcus epidermidis | 70 | 39.3 |
Staphylococcus saprophyticus | 35 | 19.7 |
Staphylococcus capitus | 21 | 11.8 |
Streptococcus haemolyticus | 16 | 9.0 |
Alpha streptococci | 11 | 6.2 |
Staphylococcus aureus | 10 | 5.6 |
Staphylococcus simulans | 4 | 2.2 |
Bakteri Gram Negatif | ||
Klebsiella-Enterobacter sp. | 15 | 55.6 |
Acinetobacter sp. | 5 | 18.5 |
Pseudomonas sp. | 4 | 4.8 |
Proteus-providencia sp. | 3 | 11.1 |
Kapang | ||
Candida parasilosis | 10 | 38.5 |
Rhodotorula rubra | 6 | 23.1 |
Candida albicans | 4 | 15.4 |
Candida guilliermondii | 4 | 15.4 |
Candida glabrata | 2 | 7.7 |
Jumlah Total |
231 |
Tabel 2 Mikroorganisme dan parasit yang dapat dipindahkan oleh tangan melalui makanan (foodborne disease)
Agen | Estimasi Jumlah yang Dapat Menimbulkan Penyakit |
Bakteri Vegetatif | |
Escherichia coli | 106 to >1010 CFU |
Escherichia coli O157:H7 | 10 – 100 CFU |
Campylobacter jejuni | > 500 CFU |
Salmonella spp. | 1 to 109 CFU |
· S. anatum | 105 to >108 CFU |
· S. bareilly | 105 to >106 CFU |
· S. derby | 107 CFU |
· S. meleagridus | 107 CFU |
· S. newport | 105 CFU |
· S. pullorum | 109 to >1010 CFU |
· S. typhi | 104 to >108 CFU |
Shigella spp. | 101 to 106 CFU |
· S. flexneri | 102 to >109 CFU |
· S. dysenteriae | 101 to >104 CFU |
Staphylococcus aureus | 105 to >106 CFU |
Vibrio cholerae | 103 CFU |
Vibrio parahaemolyticus | 106 to 109 CFU |
Yersinia enterocolitica | 3.9 x 107 CFU |
Listeria monocytogenes | >103(33) to >105 CFU |
Parasit | |
Cryptosporidium parvum | <30 kista |
Toxoplasma gondii | 1 kista |
Trichinella sprialis | 1 to 500 larva |
Virus | |
Hepatitis A virus | Tidak diketahui pasti, mungkin <100 |
Norwalk virus | Tidak diketahui pasti, mungkin <100 |
Rotavirus | 10-100 partikel virus |
Baca juga mengenai:
Kandungan dari Biji Kefir (Starter Kefir)
Sumber:
Berman J. 2007. Human skin harbors completely unknown bacteria. http://www.eurekalert.org/multimedia/pub/nyum-hsh013107.php.htm [10 Juni 2009].
Gao Z et al. 2007. Molecular analysis of human forearm superficial skin bacterial biota. http://www.pnas.org/cgi/content/full/0607077104/DC1 [10 Juni 2009].
Snyder P. 2008. A “safe hands” hand wash program for retail food operations. Hospitality Institute of Technolgy and Management. http://www.sproutnet.com/Reports/safe_hands.htm [10 Juni 2009].