Home » Parasitologi » Berbagai Jenis Ektoparasit yang Dapat Menginfeksi Anjing

Berbagai Jenis Ektoparasit yang Dapat Menginfeksi Anjing

Parasit dapat hidup di luar (di permukaan tubuh) ataupun di dalam tubuh induk semang. Parasit yang terdapat di luar tubuh indung semang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang terdapat di dalam tubuh induk semang disebut dengan endoparasit. Sebagian besar ektoparasit berasal dari kelompok serangga (Kelas Insecta) dan yang lainnya berasal dari kelompok akari (Kelas Arachnida) seperti caplak, tungau, laba-laba dan kalajengking; Kelas Chilopoda (kelabang) dan Kelas Diplopoda (keluwing).

Anjing dapat terinfeksi oleh berbagai ektoparasit. Ektoparasit yang sering menginfeksi anjing yaitu caplak, pinjal, tungau dan kutu. Keberadaan ektoparasit pada anjing dapat memberikan pengaruh yang merugikan yaitu dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada anjing karena ektoparasit dapat bertindak sebagai vektor pembawa berbagai penyakit. Selain itu, beberapa ektoparasit pada anjing juga dapat menginfeksi manusia (bersifat zoonosis). Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai jenis ektoparasit yang dapat menginfeksi anjing (Tabel 1).

 

Tabel 1 Berbagai jenis ektoparasit yang dapat menginfeksi anjing

Parasit Tempat hidup Keterangan
Ctenocephalides canis

Gambar 1 Ctenocephalides canis

 

–   Ektoparasit, pinjal (fleas)

–   Dewasa berukuran 3-4 mm dan  telur berukuran 0,5 mm

–   Gigitannya menyebabkan dermatitis, anemia, vektor dari Dipylidium caninum, tularemia, plague dll; pinjal dewasa hanya berada sementara pada mamalia; telur, larva dan pupa berada di lingkungan

Ctenocephalides felis

Gambar 2 Ctenocephalides felis

 

Gambar 3 Telur Ctenocephalides felis

–   Ektoparasit, pinjal (fleas)

–   Betina panjangnya 2,5 mm, jantan panjangnya 1 mm, panjang larva 5 mm

–   Infestasi pinjal dalam jumlah rendah menyebabkan pruritus yang ringan, pada infestasi yang tinggi menyebabkan pruritua yang parah, alopesia, dan anemia. Gejala dermatologi lebih parah terjadi pada inang yang hipersensitif terhadap gigitan pinjal

Echidnophaga spp.

Gambar 4 Echidnophaga gallinacea

 

–   Ektoparasit, pinjal (fleas), kelompok insekta, Ordo Siphonaptera

–   Panjang betina 2 mm

–   Spesies penting Echidnophaga gallinacea

–   Menyebabkan iritasi yang parah, kasus berat dapat menyebabkan anemia

Ixodes spp.

Gambar 5 Nimpa dan betina dewasa dari Ixodes spp.

 

–   Ektoparasit, caplak (ticks), Famili Ixodidae

–   Spesies penting Ixodes canisuga

–   Vektor dari Lyme borreliosis dan beberapa spesies Ehrlichia di Amerika Utara dan Eropa, dapat menyebabkan dermatitis, penyebab utama kelumpuhan (tick

paralysis) di Australia dan Afrika Selatan

Dermacentor spp.

Gambar 6 Dermacentor variabili betina (kiri) dan jantan (kanan)

–   Ektoparasit, caplak (ticks), Famili Ixodidae

–   Dewasa berukuran 700 µm x 500 µm punya 6 kaki

–   Spesies penting Dermacentor variabilis (American dog tick)

–   Menyebabkan rasa gatal (menggaruk), anemia, dan berperan dalam penularan penyakit. Di Amerika merupakan vektor yang paling umum Rocky Mountain spotted fever dan menularkan anaplasmosis pada sapi, beberapa spesies dapat menyebabkan tick paralysis

Rhipicephalus sanguineus

Gambar 7 Rhipicephalus sanguineus jantan (kiri) dan betina (kanan)

–   Ektoparasit, caplak (ticks), Famili Ixodidae

–   Dewasa berukuran 0,7-1,0 cm, siklus hidup selama 6 minggu sampai 1 tahun

–   Menyebabkan iritasi, anemia, tick paralysis apabila terdapat dalam jumlah besar, merupakan vektor dari babesiosis dan erlichiosis

Trichodectes canis

Gamber 8 Trichodectes canis

 

–   Ektoparasit, kutu (lice), kelompok Insekta, Ordo Mallophaga

–   Dewasa berukuran 2-4 mm, siklus hidup 3 minggu

–   Menyebabkan lapisan rambut menjadi kasar, gatal-gatal, dermatitis, dapat berperan sebagai inang antara Dipylidium caninum

Linognathus setosus

Gambar 9 Linognathus spp.

–   Ektoparasit, kutu (lice), kelompok Insekta, Ordo Anoplura

–   Dewasa berukuran 2-3 mm, siklus hidup 3 minggu

–   Menyebabkan iritasi pada kulit, gatal, dermatitis, alopesia, lapisan rambut menjadi kasar

Demodex canis

Gambar 10 Demodex canis

 

–   Ektoparasit, tungau (mites), Famili Demodicidae, disebut juga sebagai tungau folikel

–   Dewasa berukuran 200-300 µm, siklus hidup 21 hari

–   Menyebabkan alopesia pada kepala, leher, kaki depan, menyebabkan pioderma, pruritus, infeksi dapat lokal atau umum

Otodectes cynotis

Gambar 11 Otodectes cynotis

 

–   Ektoparasit ,tungau (mites), Famili Psoroptidae, disebut juga dengan tungau telinga

–   Dewasa berukuran 500-800 µm, siklus hidup 18-21 hari

–   Penyebab umum dari otitis eksterna, bakteri menguraikan sekresi dan eksudat telinga mengakibatkan pembentukan warna hitam dan serumen lilin; hewan mengalami pruritus parah yang mengakibatkan trauma karna garukan sendiri secara sengaja; infestasi berat dapat menyebar ke luar telinga sampai ke wajah, leher dan punggung

Sarcoptes scabei

Gambar 12 Sarcoptes scabei

 

–   Ektoparasit, tungau (mites), Famili Sarcoptidae

–   Dewasa berukuran 250 µm (jantan), 600 µm (betina)

–   Menyebabkan pruritus yang parah disertai alopesia, penebalan pada kulit dan pembentukan kerak

–   Dapat menyerang manusia untuk sementara dan menyebabkan terjadinya lesio

Larva Cuterebra spp.

Gambar 13 Larva Cuterebra spp.

 

–   Ektoparasit, lalat (Flies), kelompok Insekta, ordo Diptera, disebut juga rodent bot fly

–   Larva berukuran lebih dari 45 mm, larva berada di subkutan

–   Berperan sebagai iritan, migrasi dapat berakibat fatal terutama pada sistem saraf

–   Hanya larva yang dapat menginfeksi sedangkan telur, pupa dan lalat dewasa berada di lingkungan, biasanya tikus berperan sebagai inang dan larva berada pada inang selama 1-2 bulan

 

 

 

Sumber:

Foreyt WJ. 2001. Veterinary Parasitology. Edisi ke-5. USA: Blackwell Publishing.

Hadi UK, Soviana S. 2010. Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi dan Pengendalian. Bogor: IPB Press.

Levine ND. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: UGM Press.

Zajac AM, Conboy GA. 2012. Veterinary Clinical Parasitology. Edisi ke-8. USA: Wiley-Blackwell.

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

10 Kondisi Darurat pada Hewan yang Harus Segera Ditangani

Kondisi darurat pada hewan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Kunci utama dan yang ...

error: Content is protected !!