Home » Kesmavet » Agen Penyebab Tuberkulosis (TB) dan Sifatnya

Agen Penyebab Tuberkulosis (TB) dan Sifatnya

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan terutama oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis meskipun dapat juga disebabkan oleh M. bovis and M. africanum. Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur dan paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain. TB dapat ditularkan dari pasien yang positif TB melalui percikan dahak (droplet nuclei) di udara. Basil TB dapat juga memasuki tubuh melalui traktus gastrointestinal ketika minum susu yang mengandung basil TB. Jalan masuk lain kedalam tubuh manusia adalah melalui luka pada kulit atau membran mukosa, tetapi penyebaran dengan cara ini sangat jarang.

Mycobacterium tuberculosis pada jaringan berbentuk basil tuberkel dimana berbentuk batang ramping dan lurus yang berukuran 0,4 x 3 µm (Gambar 1), sedangkan pada media buatan bakteri ini berbentuk coccoid dan berfilamen. M. tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu, bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam. M. tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol. M. tuberculosis tidak menghasilkan spora dan tidak motil serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid sekitar 60%. Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan merupakan suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofag.

Mycobacteria bersifat obligat aerob dan memperoleh energi dari oksidasi berbagai senyawa karbon sederhana. Peningkatan kadar CO2 dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri ini. Pertumbuhan rata-rata bakteri ini lebih lambat dibandingkan kebanyakan bakteri lain. Waktu pembelahan dari tubercle bacilli sekitar 18 jam.

Mycobacterium tuberculosis dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen

Sumber: Kayser et al. 2005

Gambar 1 Mycobacterium tuberculosis dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen

M. tuberculosis biasanya lebih tahan terhadap pengeringan, bahan-bahan kimia dan desinfektan diantanya : phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Bakteri ini mati oleh jodium tinctur dalam waktu 5 menit, alkohol 80% mati dalam waktu 2 – 10 menit, fenol 5% mati dalam waktu 24 jam. Selain itu, bakteri ini juga tahan terhadap asam dan basa. M. tuberculosis sensitif terhadap panas, termasuk suhu pasteurisasi serta individu organisme dalam droplet nuklei rentan terhadap inaktivasi oleh sinar ultraviolet. Bakteri ini merupakan bakteri mesofilik yang tumbuh pada rentang suhu 25 – 40 °C dengan pertumbuhan optimal pada suhu 31 – 37 °C. M. tuberculosis juga dapat bertahan hidup pada tempat yang sejuk, lembab, gelap tanpa sinar matahari sampai bertahun-tahun lamanya.

 

 

 

 

Sumber :

Atmosukarto dan Soewasti S. 2000. Pengaruh Lingkungan Pemukiman dalam Penyebaran Tuberkulosis. Media Litbang Kesehatan 9(4) : 20-25.

Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA. 2007. Medical Microbiology. Edisi ke-24. Mc Graw Hill. New york.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Panduan Nasional Penularan Tuberkulosis. Edisi ke-2. Jakarta : Depkes RI.

Gould D and Brooker, C. 2003. Mikrobiologi Terapan untuk Perawat. Jakarta: EGC.

Hedden VD et al. 2006. TB Epidemiology and Human Genetics, In : Innate Immunity to Pulmonary Infection-Novartis Foundation Symposium. Chichester : John Wiley & Sons Ltd.

Kayser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernagel RM. 2005. Medical Microbiology. New York : Thieme Stuttgart.

Ryan KJ et al. 2004. Sherris Medical Microbiology an Introduction to Infectious Disease. Edisi ke-4. New York The : McGraw-Hill.

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Apa Itu Leptospirosis dan Bahayanya Terhadap Hewan

Apa itu Leptospirosis dan agen penyebabnya? Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. ...

error: Content is protected !!