Home » Parasitologi » Struktur dan Morfologi Eimeria tenella

Struktur dan Morfologi Eimeria tenella

Eimeria tenella merupakan protozoa dengan ookista yang lebar berbentuk ovoid dan bersporulasi dalam 48 jam setelah infeksi. Ukuran ookista Eimeria tenella sangat bervariasi, panjang berkisar antara 19,5μ-26μ, lebar 16,5μ-22,8μ dengan rata-rata panjang 22,6μ dan lebar 19,0μ. Coccidia yang sebenarnya sebagian besar termasuk dalam subordo Eimeriorina.

Ookista memiliki dinding yang dilapisi oleh satu atau dua lapis selaput. Ookista memiliki mikropil, yang dapat ditutupi oleh sebuah tudung mikropil. Dalam genus ini terdapat empat sporokista yang berada didalam ookista. Sporokista dapat mempunyai kenop, yaitu badan stieda, pada satu ujung, dan mungkin ada benda substiedal dibawahnya. Di dalam setiap sporokista terdapat dua sporozoit yang berbentuk lonjong dan kecil.

Baca juga mengenai:

Komponen Dasar Protozoa

 

Skizon generasi pertama ditemukan pada kripta sekum dengan panjang sekitar 24 μm dan lebar 17 μm. Skizon generasi pertama ini memproduksi 900 merozoit generasi pertama. Skizon generasi kedua yang telah matang sering ditemukan berukuran sekitar 21-31 μm yang berisi 200-350 merozoit generasi kedua. Sedangkan skizon generasi ketiga meliiki ukuran yang lebih kecil yaitu panjang 9 μm dan lebar 7,6 μm.

Merozoit-merozoit terbentuk oleh merogoni (ekto-atau endopopigeni) didalam sel induk semang. Merozoit dan sporozoit mempunyai suatu kompleks apikal. Sporozoit, merozoit dan residu sporokista semuanya berisi karbohidrat yang tersimpan sebagai benda-benda kecil seperti amilopektin yang panjang rantainya kira-kira 20 residu glukosa, juga ada tetesan-tetesan lemak di dalam residu sporokista. Sporozoit dan merozoit ditutupi dengan suatu pelikel yang terdiri dari suatu selaput pembatas luar yang tidak terputus (continuous) dan suatu selaput dalam yang berakhir pada cincin polar, masing-masing mempunyai 22-26 mikrotubule yang disusun seperti spiral, satu atau dua cincin disebelah anterior konoid, suatu cincin polar, suatu inti dengan atau tanpa nukleolus, roptri, mikronema-mikronema, bulatan-bulatan kecil terang, retikulum endoplasmik, alat golgi, mitokondria dengan krista tubuler, mikropor-mikropor, benda-benda seperti lipoid, benda-benda oval polisakarida (amilopektin), dan ribosoma-ribosoma. Merozoit generasi pertama memiliki panjang 2-4 μm dan lebar 1-1,5 μm dan merozoit kedua memiliki panjang 16 μm dan lebar 2 μm.

Sumber: Carmel dan Cassel 1989

Gambar 1  Potongan melintang ookista yang bersporulasi dari genus Eimeria 

 

Baca juga mengenai:

Karakteristik Trichuris vulpis (whipworm)

 

 

Sumber:

Baker JR. 1982. The Biology of Parasitic Protozoa. London: The Institute of Biology’s studies in Biology no. 138, Edward Arnold (Publisher) Limited. hlm 10.

Farmer JN. 1980. The Protozoa. Introduction to Protozoology. London: The C.V. Mosby Company. hlm 385-415.

Ganduhusada S, HD Ilahude, W Pribadi, editor. 2000. Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Levine ND. 1985. Protozoologi Veteriner. Soeprapto Soekerdono, penerjemah. Yogyakarta: Gadjah Mada  University Press. Terjemahan dari : Veterinary Protozoology.

Soulsby. 1968. Helmints, Arthropoda and Protozoa of Domestic Animal. Edisi 7. London: Baillieri Tindal. hlm 645-649.

Tampubolon MP. 1992. Protozoologi. Pusat Studi Ilmu Hayati. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

 

 

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Endoparasit Yang Dapat Menginfeksi Kucing

Kucing merupakan salah satu hewan kesayangan (pet animals) yang banyak dipelihara oleh masyarakat. Kucing dapat ...

error: Content is protected !!