Home » Reproduksi » Prolapsus Uteri Pada Hewan

Prolapsus Uteri Pada Hewan

A. Definisi dan faktor penyebab

Prolapsus atau pembalikan uteri merupakan salah satu jenis kelainan yang dapat terjadi pada sapi dan hewan lainnya sesudah partus. Prolapsus uteri pada dasarnya adalah eversi dari organ yang bagian dalamnya keluar sewaktu melewati melalui vagina sebagai sebuah prolaps. Kejadian prolapsus ini biasanya terjadi segera setelah partus dan jarang terjadi beberapa jam setelah itu. Predisposisi terhadap prolapsus uteri adalah pertautan mesometrial yang panjang, uterus yang lemas, atonik, dan mengendur, retensio secundinarum terutama pada apeks uterus bunting, dan relaksasi pelvis serta daerah peritoneal secara berlebihan.

Selain dari faktor predisposisi di atas, prolapsus uteri pada hewan dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya sebagai beriku:

1. Tonus uteri yang buruk

Hal ini dapat diawali oleh terjadinya hipokalsemia (penyebab inersia uteri primer). Kurangnya tonus pada uteri dapat menyebabkan uterus terlipat ke dalam dan menyebabkan bagian dinding bergerak ke arah inlet pelvis. Pengejanan kemudian mendorong organ yang lembek melalui vagina.

2. Peningkatan pengejanan

Hal ini disebabkan oleh kesakitan atau ketidaknyamanan setelah melahirkan

3. Peningkatan tekanan intra-abdominal, timpani dan rebah

4. Tarikan yang berlebihan

Tarikan yang berlebihan saat membantu proses kelahiran dan berat dari retensi membran fetus diduga sebagai faktor predisposisi lainnya.

Baca juga mengenai: Faktor Penyebab Distokia

 

B. Gejala klinis

Gejala klinis yang terlihat pada kejadian prolapsus uteri adalah hewan biasanya berbaring tetapi dapat pula berdiri dengan uterus menggantung ke kaki belakang. Selaput fetus atau selaput mukosa uterus terbuka dan biasanya terkontaminasi dengan feses, jerami, kotoran, atau gumpalan darah. Uterus biasanya membesar dan oedematous terutama bila kondisi ini telah berlangsung 4 – 6 jam atau lebih. Pada kejadian di lapang, biasanya sapi sudah dalam keadaan berbaring dengan uterus yang menjalar keluar.

 

C. Penanganan

Penanganan dapat dilakukan dengan membersihkan uterus dengan air hangat agar uterus tetap basah dan bersih sambil diangkat perlahan dan dipertahankan agar tetap sejajar arcus ischiadicus atau vulva. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada ligamentum lata dan buluh-buluh darah balik pada uterus dan mengembalikan sirkulasi pada keadaan normal, yang mencegah terjadinya oedema pada dinding uterus dan membantu absorbsi dan penghilangan oedem yang terbentuk. Uterus kemudian direposisi dengan cara vulva dikuakkan dan pertama bagian ventral kemudian dorsal uterus dimasukkan, mulai dari pangkalnya di bagian servik yang terdekat pada vulva. Pada saat reposisi, tekanan harus diberikan dengan telapak tangan, jari-jari diluruskan tetapi bersatu untuk mencegah perforasi uterus, pada akhirnya ujung ventral uterus didorong dengan tinju melalui vulva, vagina dan servik. Sesudah uterus kembali ke tempat semula, ke dalam uterus dimasukkan antibiotik intra uterin dan vulva dijahit dengan jahitan vulva flexa.

Prolapsus uteri pada sapi (kiri) (http://www.nadis.org.uk); pada domba (kanan) ((Jackson 2004)

Gambar 1 Prolapsus uteri pada sapi (kiri) dan domba (kanan)

Baca juga mengenai: Patogenesa, Terapi Serta Pencegahan Endometritis

 

 

Sumber :

Anonim. Beef Herd Fertility. http://www.nadis.org.uk [27 Maret 2014].

Jackson PGG. 2004. Handbook of Veterinary Obstetric. Elsevier : Saunders.

Manan D. 2002. Ilmu Kebidanan pada Ternak. Proyek Peningkatan Penelitian Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Pyometra dan Penyebab Terjadinya Pada Hewan

Apa Itu Pyometra? Pyometra adalah kelainan pada uterus dengan disertai akumulasi eksudat purulent dalam uterus. ...

error: Content is protected !!