Home » Klinik & bedah » Pengenalan Demodekosis pada Anjing

Pengenalan Demodekosis pada Anjing

Apa itu demodekosis?

Demodekosis adalah peradangan yang diakibatkan oleh parasit (tungau) yang sering terjadi pada anjing dengan karakteristik terdapatnya sejumlah besar tungau (Demodex) pada folikel rambut. Demodekosis sering diikuti oleh furunkulosis dan infeksi sekunder oleh bakteri. Oleh sebab itu, kejadian penyakit ini sering dikelirukan dengan furunkulosis bakteri. Tungau Demodex canis merupakan fauna normal pada kulit anjing dan dalam keadaan normal kehadiran Demodex canis di kulit dalam jumlah yang sedikit. Tungau ini akan tinggal pada folikel rambut dan kelenjar sebaceous kulit. Kematian dan degenerasi dari tungau ini kemungkinan dapat ditemukan di bagian ekstracutaneus diantaranya limfonodus, dinding usus, limpa, hati, ginjal, vesika urinarius, paru-paru, kelenjar tiroid, darah, urine, dan feses. Perubahan patologis dari infestasi tungau adalah meningkatnya sistem immun. Kejadian penyakit ini dapat terjadi karena faktor genetik atau kelemahan imunologis.

 

Demodex

Demodex termasuk ektoparasit dalam kelompok tungau. Taksonomi dari Demodex yaitu:

Filum : Artopoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Parasitiformes
Subordo : Prostigmata
Famili : Demodicidae
Genus : Demodex
Spesies : Demodex canis

Tungau ini berbentuk seperti buah lombok, langsing, berkaki empat pasang yang kekar bentuknya, tiap kaki terdiri dari tiga ruas, bagian perut yang bergaris melintang mirip cincin dan panjangnya 250-400 µ. Adapun bentuk Demodex canis dapat dilihat pada Gambar 1.

Demodex canis

Sumber: http://www.microscopyuk.org.uk/mag/artmay00/demodex.html

Gambar 1. Demodex canis

Daur hidup Demodex canis berlangsung dalam tubuh inangnya (anjing) terdiri atas lima tahapan yaitu telur, larva, nimfa (protonimfa, deutonimfa) dan bentuk dewasa. Telur Demodex canis berbentuk lonjong seperti gelondongan, kemudian menetas menjadi larva yang mempunyai enam buah kaki yang berujung dengan cakar. Lalu berubah menjadi protonimfa dan deutonimfa yang berkaki delapan, kemudian berubah menjadi bentuk dewasa. Perubahan dari telur sampai dewasa (yang merupakan satu siklus di dalam tubuh inang) memerlukan waktu antara 18-24 hari. Tungau jantan dapat ditemukan di dekat permukaan kulit, sedangkan betina yang telah dibuahi meletakan 20-24 butir telurnya di dalam folikel rambut. Telur akan menetas menjadi larva kemudian menjadi nimfa, bergerak melewati aliran sebaceus (kelenjar keringat) ke muara dari folikel rambut dan disanalah mereka akan menjadi dewasa dan mengulangi siklus hidupnya.

Siklus hidup demodex canisGambar 2 Siklus hidup Demodex canis

Pemeriksaan mikroskopik stadium parasit tersebut perlu diperhatikan tidak hanya yang dewasa saja. Demodex memiliki daya tahan hidup yang lama. Diluar tubuh inang dapat hidup berhari-hari apalagi kalau dalam suasana lembab.

 

Penyebab dan faktor risiko

Penyebab dan faktor resiko dari demodekosis adalah sebagai berikut:

  • Imminopathomechanism yang pasti dari demodekosis tidak diketahui secara pasti.
  • Berdasarkan penelitian terhadap anjing yang terkena demodekosis general terdapat interleukin-2 sebagai reseptor limfosit dalam prosentase yang subnormal, begitu juga produksi interleukin-2 dalam jumlah yang subnormal.
  • Faktor predisposis dari demodekosis general adalah genetik, immunologik, dan keparahan penyakit.
  • Peningkatan jumlah Demodex pada anjing juga selalu berkaitan dengan adanya endoparasit, malnutrisi, terapi obat immunosupresi dan stress sementara (estrus, kebuntingan, tindakan pembedahan dan saat dilakukan penitipan).

Anjing sehat sering memiliki tungau ini tanpa menimbulkan gangguan. Hal ini disebabkan karena adanya keseimbangan immunitas alami sehingga sering terjadi satu atau dua ekor anak anjing menderita demodekosis sedangkan yang lainnya tidak terserang. Hewan dengan kondisi yang jelek dan berambut pendek mudah terinfeksi tungau ini. Penyakit ini berkembang apabila terjadi peningkatan jumlah parasit Demodex yang melebihi jumlah yang dapat ditoleransi oleh sistem kekebalan. Kebanyakan kasus ini terjadi pada anjing yang berumur kurang dari 1 tahun.

 

Penularan

Penularan penyakit ini dapat terjadi secara kontak langsung dengan anjing yang menderita demodekosis. Anak anjing dapat tertular penyakit ini saat kontak dengan induk selama 2-3 hari setelah lahir. Anak anjing tertular saat mereka menyusu dengan induknya yang menderita demodekosis dan lesinya menular dari kulit moncong, mata, kaki depan sebelah plantar (dalam). Parasit dapat meluas dari tempat-tempat tersebut ke seluruh permukaan tubuh.

 

Demodekosis lokal dan general

Demodekosis dapat terjadi secara lokal dan general. Lokal demodekosis sering terjadi pada anjing muda dengan umur antara 3-6 bulan. Kejadian ini tidak tergantung pada ras atau jenis kelamin. Demodekosis general adalah kejadian penyakit yang terjadi baik pada hewan muda maupun tua. Kejadian demodekosis pada hewan tua sering menimbulkan penyakit kulit yang berat dan sulit disembuhkan.

 

 
Sumber:

McCurnin DM dan Bassert JM. 2002. Clinical Textbook for Veterinary Technicians Sixth Edition. Elsevier Saunders. USA.

Scott, Miller, Griffin. 1995. Muller and Kirk’l Small Animal Dermatology. Ed. 5. WB Saunders. Philadelphia.

Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tilley LP dan Smith FWK. 2005. The 5 Minute Veterinary Consult Canine and Feline Third Edition. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia.

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Struktur dan Morfologi Eimeria tenella

Eimeria tenella merupakan protozoa dengan ookista yang lebar berbentuk ovoid dan bersporulasi dalam 48 jam ...

error: Content is protected !!