Perubahan makroskopis dari edema dapat dilihat dengan jelas yang ditandai dengan akumulasi cairan berwarna kekuningan yang umumnya mengandung protein dalam jumlah kecil, cairan ini disebut dengan transudat. Kosistensi transudat biasanya kental dan meluas pada interstisium yang terkena dampak (Gambar 3b). Ketika edema yang terjadi pada jaringan yang berdekatan dengan rongga tubuh atau rongga terbuka seperti lumen alveol, peningkatan tekanan interstisial sering memaksa cairan ke rongga tersebut. Hal ini menyebabakan akumulasi cairan dalam lumen alveol (edema pulmonum) (Gambar 1), rongga dada (hidrothorax), kantong perikardial (hidroperikardium) (Gambar 2) atau rongga perut (asites atau hidroperitoneum). Secara mikroskopis, edema tidak berbentuk, terdapat cairan eosinofilik pucat (dengan pewarnaan HE) karena mengandung protein (Gambar 4).
Gambar 1 Edema pulmonum. Secara makroskopis terlihat tekstur seperti karet yang tegas akibat dari cairan edema dalam alveol dan interstitium serta penonjolan pada septa interlobuler (ujung panah). Terdapat busa dari cairan edema yang terlihat pada bronkus (panah)
Gambar 2 Hidroperikardium. Kantung perikardium diisi oleh cairan edema
Gambar 3 (A) Edema gastrik pada anjing. Penebalan lipatan mukosa terutama di fundus dan korpus akibat dari edema pada mukosa dan submukosa lambung ; (B) Edema submukosa intestinal kuda. Terlihat adanya cairan berwarna kekuningan (transudat) yang kental dan meluas pada submukosa yang terpengaruh
Baca juga mengenai: Edema dan Penyebab Terjadinya
Gambar 4 Gambaran mikroskopis edema pulmonum (bawah). Gambar bawah dapat terlihat cairan eosinofilik yang meregangkan alveol (panah). Gambar atas merupakan paru-paru tikus yang normal
Manifestasi klinis dari edema bervariasi tergantung dari tempat terjadinya. Edema subkutan (Gambar 5) ditandai dengan adanya fluktuasi (undulasi), konsistensi lunak pada kulit dan subkutan, biasanya disekitar edema lebih dingin dibandingan dengan jaringan sekitarnya yang tidak terjadi edema. Begitu juga dengan asites dan umumnya asites tidak menyebabkan dampak klinis pada fungsi organ abdominal. Sebaliknya, edema yang terjadi pada jaringan dengan ruang terbatas seperti pada otak di dalam kubah tengkorak dapat mengakibatkan tekanan pada organ yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi organ yang serius. Begitu juga dengan hidrothorax dan hidroperikardium dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru-paru dan jantung serta dapat mengakibatkan kematian.
Gambar 5 Edema subkutan akibat kongenital limpedema pada anjing
Baca juga mengenai: Mekanisme Terjadi Edema
Sumber:
McGavin MD, Zachary JF. 2007. Pathologic Basis of Veterinary Disease. Edisi ke-4. USA: Mosby Elsevier.
Price SA, Wilson L M. 2006. Patofisiologi. Edisi VI. Volume I. Jakarta: EGC.
Van Dijk JE, Gruys E, Mouwen JMVM. 2007. Color Atlas of Veterinary Pathology. Edisi ke-2. Philadelphia: Saunders Elsevier.