Home » Klinik & bedah » Gejala klinis, Diagnosa, Pencegahan dan Terapi Laminitis pada Sapi

Gejala klinis, Diagnosa, Pencegahan dan Terapi Laminitis pada Sapi

Gejala klinis

Gejala klinis dari laminitis adalah sebagai berikut :

  • Sapi yang terkena laminitis lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berbaring dan punggung akan melengkung ketika kaki ditempatkan dibawah lebih dari biasanya.
  • Kadang-kadang berdiri dengan kaki depan menyilang.
  • Kebengkakan dan pelunakan terjadi di atas coronet dan di atas bantalan tumit.
  • Distensi vena pada bagian kaki bawah sehingga pulsus digital dapat dipalpasi.
  • Kuku pada bagian solar menjadi lunak, ulcer, berwarna kuning seperti lilin dan berminyak serta hemorhagi dan memar sering terjadi dibawah solar.
  • Berjalan pada carpus dan selalu menunduk (praying position).
  • Kesakitan pada solar saat dilakukan tes kuku.
  • Hewan pincang secara kronis. Bentuk laminitis kronis yaitu ulcer dan abses pada daerah solar, erosi tumit daerah solar ganda serta perubahan pada bentuk kuku.

 

Diagnosa

Diagnosa dari laminitis berdasarkan anamnesis, gejala klinis, melihat reaksi hewan ketika kaki diangkat dan diketok-ketok pada phalanx 3 di bagian kuku (tes kuku) dan melihat manajemen perkandangan. Hewan yang berbaring terlalu banyak makan merupakan hal yang biasa dan bila terjadi laminitis sangat sulit untuk dideteksi. Pada sapi Hereford jantan muda, secara klinis kondisi laminitis dapat terjadi karena genetik (terdapat epiphysitis pada distal metacarpus dan phalanx I, deposit kalsium dalam testis dan ginjal). Hal ini dapat juga dikelirukan dengan keadaan pododermatitis.

 

Pencegahan

Laminitis merupakan penyakit multifaktorial dan penerapan manajemen kandang merupakan faktor risiko laminitis. Potensi pencegahan laminitis meningkat apabila peternak memahami dan mengerti permasalahan kandang yang terjadi dan konsekuensinya. Terdapat dua langkah pencegahan terpenting untuk mengurangi laminitis berhubungan dengan luka terkait dengan pakan dan kandang. Dalam pemberian pakan ternak harus diperhatikan antara lain pengaturan bertahap untuk pakan laktasi, menggunakan pakan rutin untuk menstimulasi digesti alamiah, dan pakan dengan keseimbangan diet yang baik dengan kandungan serat fungsional yang cukup (keseimbangan antara rumput dan konsentrat) untuk meningkatkan ruminasi. Untuk mencegah laminitis, kandang ternak harus dibuat nyaman dengan menghindari penggunaan kandang yang beralaskan beton karena dapat berpengaruh negatif pada kesehatan kuku sapi. Sebaiknya kandang pada sapi dibuat beralaskan karet untuk mengurangi perlukaan kuku.

 

Terapi

Terapi laminitis dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:

  • Penggunaan phenilbutazon, mineral oil dan methionin
  • Teknik makan yang mengurangi intake sodium
  • Penggunaan antihistamin pada kasus laminitis akut
  • Penggunaan acetyl promazine yang berpengaruh terhadap pembuluh darah dan analgesik
  • Penggunaan heparin antikoagulan untuk mencegah thrombosis ditambah dengan phenoxy benzamin untuk memperbaiki aliran darah perifer dengan memblok reseptor alfa adrenergik dan dilakukan balut dingin pada kaki serta pencahar ringan untuk mempercepat pengeluaran toksin sehingga proses persembuhan laminitis dapat berlangsung cepat
  • Selain itu, Menurut Aiello et al. (2000), terapi laminitis dapat juga dilakukan dengan perendaman kuku dalam larutan CuSO4 5%, Penisilin 20.000 IU secara intramuscular, Sulfamethazine 200 mg/kg BB secara intravena (IV)

gejala klinis laminitisGambar 1 Laminitis sub akut yang ditandai dengan perubahan warna pada kuku bagian solar (kanan). Laminitis kronis yang ditandai dengan perubahan pada bentuk kuku (kuku melengkung)

 

 

Sumber :

Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. Whitehouse station. USA.

Bergsten C. 2009. Laminitis: Causes, Risk Factors, and Prevention. http://www.txanc.org/proceedings/2001/BovineLaminitis.pdf [6 Januari 2010].

Greenough PR, Finley JM, and Weaver AD. 1981. Lamenes in cattle2nd editon. (Ed) AD Weaver. Wright Scientechnica. Bristol.

Stone WC. 2004. Nutritional Approaches to Minimize Subacute Ruminal Acidosis and Laminitis in Dairy Cattle. Journal Diary Science 87: E13-E26.

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Pengobatan dan Pencegahan Terhadap Infeksi Pseudomonas aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa merupakan flora normal pada tubuh dan tidak akan menimbulkan penyakit selama pertahanan tubuh ...

error: Content is protected !!