Home » Klinik & bedah » Feline Panleukopenia Merupakan Penyakit Mematikan pada Kucing

Feline Panleukopenia Merupakan Penyakit Mematikan pada Kucing

Feline Panleukopenia merupakan penyakit pada kucing yang disebabkan oleh virus (feline parvovirus / FPV). Feline Panleukopenia disebut juga dengan Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis FIE (radang usus menular) atau biasa disebut distemper kucing. Sistem pertahanan pada kucing yang terserang panleukopenia mengalami gangguan. Hal ini disebabkan hancurnya sel darah putih dan atropi thymus akibat infeksi feline parvovirus. Selain sistem pertahanan, gastrointestinal juga mengalami kerusakan. Sel kripta usus pada jejenum dan ileum hancur menyebabkan enteritis akut yang disertai muntah dan diare, absorbsi nutrisi yang buruk, dan dehidrasi.

Feline Panleukopenia dapat menyerang segala umur kucing terutama pada kucing yang tidak divaksinasi. Penyakit ini sangat cepat menyerang anak kucing (kitten) dan dapat menyebabkan kematian. Kematian pada anak kucing akibat  Feline Panleukopenia dapat mencapai 75%. Anak kucing, kucing sakit dan kucing rumahan yang tidak divaksin lebih rentan tertular dibandingkan dengan kucing tua yang biasanya lebih tahan karena mempunyai kekebalan bawaan atau sudah berulang kali terinfeksi. Feline panleukopenia merupakan penyakit fatal pada kucing muda, yang hampir sama seperti distemper pada anjing.

Baca juga mengenai:

Cara Penularan dan Patogenesis Canine Distemper Virus

 

Feline panleukopenia virus termasuk ke dalam virus tipe DNA famili parvoviridae subgrup feline parvovirus, virus ini masuk melalui mulut ataupun hidung menuju tonsil dan limfoglandula di daerah tenggorokan dan kemudian menginfeksi serta mengancurkan sel-sel yang aktif melakukan pembelahan seperti sel-sel pada sumsum tulang, jaringan limfoid, epitel usus, cerebellum dan retina, serta sel-sel pada anakan. Virus ini akan menekan produksi sel darah putih di sumsum tulang sehingga jumlah seluruh sel darah putih berkurang sehingga penyakit ini dinamakan panleukopenia. Di saluran usus virus ini menyebabkan ulcer yang memicu terjadinya diare, dehidrasi, dan infeksi oleh bakteri. Sebagian besar kasus kematian terjadi akibat dehidrasi dan infeksi bakteri yang parah.

Sumber: http://www.virology.wisc.edu

Gambar 1 Bentuk virus Feline Panleukopenia

Sumber: http://www.abcdcatsvets.org

Gambar 1 Bentuk parvovirus dengan menggunakan electron micrograph

Pada induk kucing yang bunting virus akan menular secara intraprasental dan menyerang embrio atau fetus secara cepat sehingga menyebabkan kematian embrio, mumifikasi, aborsi, dan lahir mati. Infeksi pada saat kelahiran akan menyebabkan kerusakan pada epital germinal di cerebelum yang mengakibatkan hipoplasia cerebral, inkordinasi, dan tremor karena cerebelum merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang mengkoordinasikan keseimbangan dan pergerakan. Virus akan berada dalam jumlah banyak di semua sekresi dan ekskresi kucing seperti feses, urine, muntah, saliva, dan mukus selama fase akut dari penyakit ini dan dapat bertahan pada feses kucing selama 6 minggu setelah penyembuhan.

Baca juga mengenai:

Canine Parvovirus (CPV)

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:

Tilley LP & Smith FWK.1997. The 5 Minute Veterinary Consult. Baltimore: Williams & Wilkins.

Guyton & Hall. 1996. Texbook of Medical Physiologi. WB Saunders Company. Phyladelpia.

Prince SA & Wilson LM. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Cara Membedakan Kucing yang Terinfeksi Feline Viral Rhinotracheitis dan Feline Calicivirus

Feline viral rhinotracheitis (FVR) dan feline calicivirus (FCV) disebut juga penyakit flu kucing (cat flu). ...

error: Content is protected !!