Distokia dibagi menjadi 2 jenis yaitu distokia maternal dan distokia fetal. Distokia maternal terjadi karena faktor saluran kelahiran dan organ pendukung kelahiran (uterus dan abdomen). Faktor saluran kelahiran terbagi menjadi ketidakmampuan dilatasi (uterus, serviks, vagina dan vulva) dan ukuran pelvis yang tidak memadai. Selain itu, distokia maternal dapat disebabkan oleh faktor kegagalan untuk mengekspulsi fetus akibat gangguan pada uterus yaitu inertia uteri, ruptur uteri atau torsio uteri; akibat gangguan pada abdomen yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk merejan dan obstruksi pada jalan kelahiran.
Distokia fetal dapat terjadi karena faktor ukuran fetus yang terlalu besar (fetal oversize, fetal monster) dan faktor kesalahan posisi fetus (maldisposisi fetal) seperti malpresentasi, malposisi atau malposture fetal (Gambar 2). Ukuran fetus yang besar dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi : keturunan, faktor pejantan yang terlalu besar sedangkan induk kecil, lama kebuntingan, jenis kelamin fetus yaitu fetus jantan cenderung lebih besar, kebuntingan kembar, pernah beranak sebelumnya serta nutrisi induk seperti pemberian pakan terlalu banyak sehingga dapat meningkatkan berat badan fetus dan timbunan lemak intrapelvis yang dapat menurunkan efektifitas perejanan. Selain itu, distokia fetal dapat juga disebabkan oleh faktor defisiensi hormon (ACTH/cortisol) dan kematian fetal.
Kasus distokia umumnya sering terjadi pada induk yang baru pertama kali beranak, induk yang masa kebuntingannya jauh melebihi waktu normal, induk yang terlalu cepat dikawinkan, hewan yang kurang exercise, kelahiran kembar dan penyekit uterus. Agar mudah untuk dipahami faktor-faktor penyebab distokia dapat dilihat pada Tabel 1 dan bagan Gambar 1.
Pada tahap awal proses kelahiran, perlu dilakukan supervisi pada induk tersebut, tetapi palpasi serviks pada saat tersebut yang terlalu sering dapat menyebabkan penundaan kelahiran dan peningkatan peluang terjadinya distokia. Pada sapi yang dapat melahirkan normal, membutuh waktu 3 – 5 jam untuk pengeluaran fetus. Pada sapi ada tiga tahapan melahirkan diantaranya : dilatasi cerviks, ekspulsi fetus dan ekspulsi plasenta secara nomal yang berlangsung selama 2 – 6 jam, 0.5 – 1 jam dan 4 – 5 jam.
Baca juga mengenai: Apa Itu Distokia?
Tabel 1 Faktor-faktor penyebab distokia
PENYEBAB MATERNAL | ||
1. Kegagalan untuk mendorong keluar |
||
Uterus | Inersia uteri primer | Gangguan miometrium, pemekaran yang berlebihan, degenerasi (penuaan, toksin, dll), infeksi uterus, penyakit sistemik, jumlah anak sekali lahir sedikit, herediter |
Defisiensi biokimiawi: rasio esterogen/progesteron, oksitoksin, prostaglandin F2 alfa, relaksasi, kalsium dan glukosa | ||
Stress/gangguan lingkungan | ||
Oligoamnion (defisiensi cairan amnion) | ||
Kelahiran prematur | ||
Inersia uteri sekunder | Sebagai konsekuensi dari penyebab distokia lain | |
Kerusakan uterus | Termasuk ruptur | |
Torsio uteri | Dapat menyebabkan obstruksi saluran peranakan | |
Abdominal | Ketidakmampuan untuk merejan | Faktor umur, kesakitan, kelemahan, ruptur diagfragma, kerusakan trakhea/laringeal |
2. Obtruksi saluran peranakan | ||
Tulang pelvis | Fraktur, ras, diet, belum dewasa, neoplasia, dan penyakit | |
Jaringan lunak | Vulva | Cacat kongenital, fibrosis, belumdewasa |
Vagina | Cacat kongenital, fibrosis, prolaps, neoplasia, abses perivagian, himen | |
Servik | Cacat kongenital, fibrosis, kegagalan untuk dilatasi | |
Uterus | Torsio, deviasi, herniasi, adhesi, stenosis | |
PENYEBAB FETAL | ||
Defisiensi hormon | ACTH/cortison: inisiasi kelahiran | |
Disproporsi fetopelvis | Fetus yang terlalu besar | Cacat pelvis |
Monster fetus | ||
Maldisposisi fetal | Malpresentasi | Transversal, lateral, vertikal, simultaneus |
Malposisi | Ventral, lateral, miring | |
Malpostur | Deviasi dari kepala dan kaki | |
Kematian fetus |
Gambar 1 Faktor-faktor penyebab distokia
Gambar 2 Posisi abnormal pada fetus sapi
Baca juga mengenai: Abortus pada Hewan
Sumber:
Anonim. 2014. Parturition and Postpartum Recovery. http://nongae.gsnu.ac.kr [27 Maret 2014].
Hafez ESE, Hafez B. 2000. Reproduction in Farm Animals 7th ed. Philadelphia : Lippincotts Williams and Wilkins.
Jackson PGG. 2004. Handbook of Veterinary Obstetric. Elsevier : Saunders.
Meredith MJ. 2000. Animal Breeding and Infertility. Australia : Blackwell Science Ltd.
Noakes DE, Parkinson TJ, England GCW. 2001. Arthur’s Veterinary Reproduction and Obstetrics. London: W.B. Saunders.