Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) yang dikenal juga dengan Feline Urologic Syndrome (FUS) merupakan penyakit saluran urinasi bagian bawah yang dapat terjadi karena cystitis, urethritis, obstruksi persial atau komplit sampai penyumbatan urethra serta dapat juga karena abnormalitas anatomi urethra seperti striktura (penyempitan) dan tekanan periurethral. Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada kucing terutama kucing jantan. FLUTD biasanya terjadi pada bagian vesika urinaria (VU) dan uretra kucing serta dapat menyebabkan gangguan pada organ tersebut. Gangguan pada uretra terjadi disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan yang berbentuk seperti tabung memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan penyumbatan urin dari VU ke luar tubuh. Feline lower urinary tract disease (FLUTD) dapat meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran urinaria kucing.
Kucing jantan dan betina sama-sama beresiko menderita FLUTD, namun kucing jantan beresiko lebih besar terhadap obstruksi yang mematikan karena uretra jantan lebih kecil dibandingkan betina dan memiliki bagian yang mengecil (Gambar 1) sehingga penyumbatan lebih mudah terjadi. Faktor-faktor predisposisi dari penyakit FLUTD di antaranya:
- Jenis kelamin. Penyakit ini lebih sering menyerang hewan jantan daripada betina karena struktur anatomi urethra dari jantan panjang dan sempit sedangkan urethra betina pendek dan lebar.
- Ras. Lebih sering terjadi pada kucing ras seperti persia atau angora daripada kucing siam karena kucing ras lebih malas beraktivitas dan selalu urinasi pada pasir khusus sehingga apabila pasirnya kotor kucing ini cendrung menahan urinasinya.
- Pakan. Pemberian pakan dengan kandungan magnesium dan fosfor yang tinggi beresiko dalam pembentukan kristal dalam urin.
- Temperatur. Suhu yang rendah menyebabkan kucing malas minum sehingga intake air dalam tubuh kurang.
- Umur. Hewan dengan umur 1-10 tahun merupakan hewan yang paling rentan terserang FLUTD dengan frekuensi yang lebih tinggi pada usia 3,5 tahun.
Gambar 1 Anatomi saluran urinari kucing jantan dan betina
Gambar 2 Penyumbatan kristal mineral di dalam saluran urinari kucing jantan
Pada kasus FLUTD, kristal mineral dapat terbentuk pada saluran urinari kucing. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kristal pada saluran urinari yaitu sebagai berikut:
- Konsentrasi bahan kristalogenik dalam urin yang dipengaruhi oleh rata-rata pengeluaran urin dan konsentrasi air dalam urin.
- pH urin. pH urin netral sampai alkalis merangsang pembentukan kristal struvite dan kristal kalsium phospat, sedangkan pH urin netral sampai asam akan merangsang pembentukan kristal-kristal seperti amonium urate, sodium urate, kalsium oxalat, cystine, dan xanthine.
- Daya larut bahan kristalogenik dalam urin.
- Pengaruh makanan.
Makanan dapat berpengaruh terhadap perkembangan dari FLUTD karena faktor makanan dapat dihubungkan dengan pembentukan dari beberapa tipe dari batu yang terlihat pada FLUTD yang disebut struvite. Kristal struvite terbuat dari mineral (magnesium, ammonium, phosphate) yang dalam bentuk kristal pada urin. Faktor yang dihubungkan dengan pakan yang sangat penting pada pembentukan dari batu struvite adalah pH urin (jumlah dari keasaman atau kebasaan). Urin yang lebih alkalis (pH lebih tinggi dari 6,8) dapat meningkatkan kemungkinan dari pembentukan kristal struvite dan batu. pH urin secara alami dipengaruhi oleh sumber protein pada makanan. Makanan kucing yang mengandung protein nabati dalam jumlah banyak, seperti tepung kedelai, dapat meningkatkan urin lebih alkalis. Selain itu, pH urin juga dipengaruhi oleh seberapa sering kucing diberi makanan dan biasanya pH urin akan menjadi alkalis setelah makan.
Faktor lainnya yang berpengaruh terhadap pembentukan dari batu struvite adalah jumlah dari magnesium yang dikonsumsi melalui pakan. Ketika makanan kucing mengandung magnesium lebih dari yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh, kelebihan magnesium diekskresikan ke dalam urin. Kelebihan magnesium dapat berkontribusi pada perkembangan dari batu struvite jika kondisi lainnya terpenuhi. Jika pH urin kurang alkalis (lebih asam, 6.8 atau kurang), maka lebih sedikit magnesium yang dibutuhkan pada pembentukan kristal struvite. Namun jika pH urin lebih alkalis (lebih tinggi dari 6.8), maka akan membutuhkan jumlah magnesium yang lebih banyak untuk meningkatkan pembentukan dari kristal struvite.
Kombinasi dari tingginya masukan mineral dan protein melalui makanan dan kemampuan hewan untuk memproduksi urin yang konsentrasinya tinggi akan memicu terbentuknya kristal. Penurunan penyerapan tubuler seperti penyerapan kalsium, cystine, dan asam urat bisa menyebabkan urin menjadi sangat jenuh dan berpotensi terjadinya presipitasi dan membentuk padatan dari garam yang larut. Kristaluria merupakan konsekuensi dari kejenuhan urin.
Kristal yang terbentuk pada kucing umumnya kecil dan berpasir tetapi dapat juga berbentuk gelatin seperti pasta gigi. Bentuk gelatin banyak ditemukan di dalam urethra dekat dengan orificium urethralis sehingga dapat menyebabkan obstruksi urethra. Selain itu kristal dapat merusak epitel saluran urin dan berakibat terjadinya infeksi dari saluran tersebut.
Sumber:
Ettinger SJ dan Feldman EC. 1995. Textbook of Veterinary Internal Medicine Volume 2. W.B Sounders Company. Philadelphia.
Nash H. 2006. Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD, FUS). http://www.pet. education/article.cfm.htm [19 Oktober 2009].
Pinney CC. 2009. Feline Lower Urinary Tract Disease. http://maxshouse.com/ feline_urological_syndrome_fus.htm [7 Juli 2014].
Tilley LP dan Smith FWK. 2005. The 5 Minute Veterinary Consult Canine and Feline Third Edition. Lippincott Williams and Wilkins. Philadelphia.