Home » Reproduksi » Apa Itu Kista Folikuler dan Bagaimana Penanganannya

Apa Itu Kista Folikuler dan Bagaimana Penanganannya

Kista merupakan salah satu kelainan yang dapat terjadi pada ovarium. Terdapat dua jenis kista yang sering diderita hewan betina yaitu kista folikuler dan kista luteal. Ciri-ciri kista foluikuler adalah dinding tipis, terisi cairan, dan berdiameter >25 mm. Apabila ditemukan kista foluikuler di ovarium maka hewan tersebut didiagnosa menderita nymphomania (ingin kawin terus).

Estrus biasanya tetap terjadi pada kasus kista folikuler meskipun tidak terjadi ovulasi. Estrus tersebut dikarenakan produksi estrogen yang tinggi namun tidak didukung oleh hormon-hormon gonadotropin seperti LH (luteinizing hormone) dan FSH (folicle stimulating hormone). Akibatnya adalah hewan tidak bunting meskipun telah diinseminasi berulang kali. Siklus estrus dapat diperpendek, dapat diperpanjang. Kadar progesteron rendah karena tidak adanya corpus luteum.

Faktor predisposisi dari kista foluikuler adalah sebagai berikut:

  1. Breed
  2. Peningkatan produksi susu
  3. Adanya kandungan estrogen dalam pakan misalnya zearalenone yang dihasilkan Fusarium spp mengandung Hormon ini sering ditemukan dalam pakan yang berjamur. Dibandingkan babi, sapi kurang sensitif terhadap hormon ini. Batas maksimal keberadaan hormon ini adalah 500 ppb tiap hari.
  4. Faktor predisposisi lain adalah infeksi uterus, dan kelebihan berat badan (BCS > 3) saat kering kandang. Sapi ini 2,5 kali lebih rentan terkena kista di ovarium.

Baca juga mengenai:

Corpus Luteum Persisten dan Cara Penanganannya

 

Gejala klinis kista folikuler yaitu hewan mengalami estrus terus menerus meskipun sudah dikawinkan atau sudah diinseminasi berulang-ulang oleh petugas. Pada palpasi perektal ditemukan adanya kista foluikuler di ovarium. Pada kasus kista folikuler yang kronis ditemukan “sterility hump” (punuk kemajiran). Kelainan ini dikarenakan relaksasi ligamentum-ligamentum di pelvis dan sacro-sciatic serta pembengkokan bagian cranial ekor menjadi lebih tinggi sehingga bagian pelvis terlihat merebah.

Terapi yang dapat dilakukan pada hewan yang menderita  kista folikuler  yaitu dengan pemberian hormon GnRH ataupun PGF-2α. Tindakan perupturan manual folikel ovarium tidak direkomendasikan karena efek samping berupa pelekatan ovarium dan adnexa yang berpotensi menyebabkan kemandulan.

Sumber: http://loribovinesection.blogspot.co.id

Gambar 1 Anatomi sistem reproduksi sapi yang ovariumnya mengalami kista folikuler (kiri gambar)

Sumber: http://www.ccari.res.in/dss/cow.html

Gambar 2 Perbandingan ovarium yang mengalami kista folikuler (kiri) dan ovarium normal (kanan)

Sumber: http://www.ccari.res.in

Gambar 3 Sapi yang mengalami nymphomania (ingin kawin terus)

Baca juga mengenai:

Patogenesa, Terapi Serta Pencegahan Endometritis

 

 

 

Sumber:

Affandhy LS, Pratiwi WC, Ratnawati D. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan Gangguan Reproduksi pada Sapi Potong. Pasuruan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Diekman MA & Green MI. 1992. Mycotoxins and Reproduction in Domestic Livestock. Journal Animal Science 1992; 70: 1615 – 1627.

Fricke PM & Shaver RD. 1999. Managing Reproductive Disoders in Dairy Cows [tesis]. Washington: Departement of Dairy Science, University of Wisconsin-Madison .

Peter AT. 2008. Managing Postpartum Health and Cystic Ovarian Disease. peterat@vet.purdue.edu. [18 Mei 2009].

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
error: Content is protected !!