Home » Klinik & bedah » Apa Itu Insufisiensia Jantung?

Apa Itu Insufisiensia Jantung?

Definisi insufisiensia secara umum adalah ketidakmampuan menjalankan fungsinya. Dalam hal ini, insufisiensi jantung adalah keadaan dimana jantung tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Jantung tidak lagi dapat memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau hanya dapat bekerja apabila tekanan pengisian dinaikkan. Terdapat tiga tahapan dalam kejadian gagal jantung yaitu: gangguan pada jantung, mekanisme kompensasi dan gagal jantung yang disertai gejala klinis disfungsi jantung. Beberapa kerusakan atau disfungsi jantung mengakibatkan perubahan hemodinamika secara kronis. Perubahan hemodinamika tersebut memicu aktivitas mekanisme neurohumoral untuk meningkatkan fungsi jantung dan perfusi jaringan. Aktivitas mekanisme kompensasi tersebut yang terjadi secara kronis akan memicu disfungsi kardiovaskuler yang progresif dan pada akhirnya akan mengakibatkan life-threatening congestive heart failure (CHF), low-output failure atau kematian mendadak.

Insufisiensi jantung dapat ditandai dengan adanya suara lupdub yang tidak terdengar jelas. Kondisi ini disebut dengan cardiac murmur. Murmur diindikasikan sebagai abnormalitas dari aliran darah pada jantung yang biasanya disebabkan gangguan fungsi katup jantung, juga bisa disebabkan ketidaksinkronan antara bagian jantung sebelah kiri dan kanan. Cardiac murmur terjadi karena kerusakan katup jantung sehingga mengganggu aliran darah dari atrium ke ventrikel.  Suara murmur yang timbul diakibatkan oleh adanya turbulensi aliran darah yang tidak lancar. Hewan yang menderita penyakit ini terlihat gejala klinis batuk-batuk, kesulitan bernafas, kesulitan berlatih, sering pusing dan lidah atau gusi berwarna kebiruan. Cardiac murmur  dapat bersifat bawaan (kongenital) maupun dapatan. Kongenital murmur terlihat pada anjing muda dan bersifat turunan. Hal tersebut biasanya disebabkan duktus arteriosus persisten dan stenosis pulmonum. Sealain itu, murmur yang bersifat dapatan disebabkan oleh anemia dan infeksi katup mitral jantung.

Cardiac murmur merupakan tanda awal terjadinya Mitral Valve Disease (MVD).  Kondisi MVD biasanya diawali dengan  robeknya sebagian mitral valve, atau rusaknya corda tendinae yang menahan mitral valve ini.  Bising jantung atau murmur yang muncul dihasilkan dari turbulensi darah yang mengalir kembali dari ventrikel kiri ke atrium kiri.  Kondisi ini biasanya terjadi pada anjing di atas umur 6 tahun, khususnya anjing ras kecil. Namun bisa juga terjadi pada umur lebih muda. Bising jantung bukan berarti telah terjadi gagal jantung. Namun kondisi ini menurunkan efisiensi kerja jantung yang akhirnya menuju pada kondisi gagal jantung. Bisa berlangsung dalam beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.

Congestive heart failure (CHF) adalah suatu kondisi abnormalitas dari struktur atau fungsi jantung yang mengakibatkan tergangguanya pemompaan darah ke seluruh tubuh. CHF merupakan istilah untuk kongesti yang berkaitan dengan meningkatnya diastolic filling pressure yang mengakibatkan  pembentukan kongesti dan edema. Kongesti dan edema pada kasus CHF terjadi karena tekanan hidrostatik vena dan kapiler. CHF bukan merupakan suatu diagnosa spesifik, tetapi merupakan sebuah sindrom yang disebabkan satu atau lebih proses penyebabnya. CHF juga merupakan sindroma yang ditandai dengan kejadian edema pulmonum kardiogenik akibat kegagalan sistol dan atau diastol ventrikel kiri jantung. Penyebab utama CHF pada anjing adalah insufisiensi sekunder sampai penyakit degenerasi pada katup mitral dan kardiomiopati dilatasi. Penyakit degenerasi kronis katup mitral sering terjadi pada anjing tua. Tanda klinis untuk gangguan ventrikel sebelah kiri adalah batuk, dispnoea dan tachypnoea, cardiac murmur dan aritmia jantung, sedangkan apabila terjadi pada ventrikel sebelah kanan ditandai dengan pulsus jugularis, hepatomegali, efusi serous dalam rongga tubuh (ascites, hydrothorax, hydropericardium) juga edema perifer misalnya di kaki belakang.

Sumber: https://www.indiegogo.com

Gambar 1 Hasil X-ray jantung normal (kiri) dan hasil X-ray jantung yang mengalami Congestive heart failure (CHF) ditandai dengan terjadinya pembesaran pada jantung dan mulai terjadi edema pulmonum

Baca juga mengenai:

Hidropasites Akibat Congestive heart failure

 

Berdasarkan tingkat keparahannya terhadap aktivitas fisik, CHF dibedakan atas beberapa kelas sebagai berikut :

  1. Kelas I : Tidak ada keterbatasan aktivitas fisik. aktivitas fisik dan exercise normal tidak menimbulkan gejala klinis
  2. Kelas II : Sedikit keterbatasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa dapat menimbulkan gejala klinis
  3. Kelas III : Adanya keterbatasan aktivitas fisik yang jelas. Aktifitas fisik yang lebih ringan dan normal dapat menimbulkan gejala klinis
  4. Kelas IV : Tidak mampu melakukan aktivitas tanpa disertai timbulnya gejala klinis. Gejala klinis balikan tampak saat istirahat.

Diagnosa CHF didapat berdasarkan tanda klinis melalui perkusi daerah thoraks dan aktivitas jantung. Sebaiknya untuk peneguhan diagnosa digunakan elektrokardiogram (EKG) untuk melihat abnormalitas ritme jantung. Radiorafi atau X-ray juga diperlukan untuk memastikan adanya cairan di rongga thorax atau tidak. Selain itu, radiografi juga dapat mengevaluasi ukuran dan bentuk jantung melalui radiografi thorax (X-ray).

Mayoritas kasus insufisiensi jantung tidak dapat disembuhkan. Penanganan medis pada kasus insufisiensi jantung ditujukan hanya untuk mengurangi gejala dan disfungsi jantung. Gejala kongesti dapat diterapi dengan obat yang mengurangi cardiac filling pressure (penurun preload seperti diuretik dan venodilator) dan obat yang memudahkan kinerja jantung (ionotropik positif dan dilatators arteri).

Terapi yang diberikan meliputi pemberian obat ionotropik positif dan vasodilatator (pimobendan 0,25 mg/kg BID) yang dikombinasikan dengan ACE-inhibitor (enalapril 0,5 mg/kg BID) dan dieresis (furosemid 2 mg/kg BID). Selain itu, terapi juga menggunakan makanan diet khusus jantung, suplemen minyak ikan dan multivitamin. Makanan diet khusus jantung memiliki kandungan natrium yang terbatas dan mengandung L-carnitin dan taurine sebagai suplemen.

Baca juga mengenai:

Haemobartonellosis pada Anjing

 

 

 

 

Sumber:

Abbott J. 2000. Small Animal Cardiology Secrets. Philadelphia: Hanley & Belfus Inc.

Nelson RW dan Couto CG. 2003. Small Animal Internal Medicine.

Pyle RL. 2000. Cardiovascular Drugs. College of Veterinary Medicine Virginia Tech. Virginia.

Tilley LP, Smith FWK, Oyawa MA dan Sleeper MM. 2008. Manual of Canine and Feline Cardiology. Fourth Edition. Missouri: Sauunders-Elsevier.

 

 

About Debby Fadhilah

Keahlian saya dibidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat (penyakit zoonotik) serta dibidang higiene pangan dan keamanan pangan (food safety) terutama pangan asal hewan. Saya juga sebagai Tenaga Ahli untuk pangan di PT. ASRInternasional Indonesia.
x

Check Also

Jantung Sebagai Organ Sistem Peredaran Darah

Organ-organ sistem peredaran darah pada mamalia terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Fungsi utama jantung ...

error: Content is protected !!